Jumat, 12 Juli 2013

Kembalilah Sayang



Kembalilah Sayang

Langit biru aku merindukanmu
Tak bisa melupakanmu
Mungkinkah aku masih dihatimu

Dekat denganku temani bintang-bintang
Tak akan ku lepaskan dirimu lagi
Bila kau dan cintamu jadi miliku
Kan aku sayang selamanya

Ku harapkan kau mengerti apa yang ku rasa
Bacalah setiap lembar hatiku
Tertuliskan namamu sayang
Disetiap sudut hatiku
Bayangmu masih tersimpan
Jangan kau ragu dengan kesungguhan ini
Kembalilah seperti dahulu bersamaku

Dunia Bersama Sahabat



Dunia Bersama Sahabat

Tak terasa waktu ini telah berlalu
Menuliskan setiap kisah hidup kita
Canda tawa tangis dan marah
Memberikan warna disela-selanya
Alangkah indahnya dunia ini

Kau seperti bintang
Berikan harapan di setiap langkahku
Seperti matahari pagi
Berikan kekuatan di setiap lemahku
Tak akan pernah terbayangkan
Andai aku tanpa dirimu

Walau jarak pisahkan raga kita
Tapi hati kita tetap satu
Walau tantangan menghadang
Tak akan goyahkan kita
Aku bisa karena dirimu
Kita bisa karena bersama
Sampai akhir waktu
Kaulah sahabat sejatiku

Berbagi Hati



Berbagi Hati

Semenjak ada dia
Kamu bukanlah kamu seperti dulu
Kisah tak lagi indah
Kini aku hanya sendiri berteman bayangmu
Malam berganti dan sunyi temani
Terbangun dari tidur panjang yang lelapkanku
Sesalkan semua yang aku jalani
Kau biarkan mimpiku jadi kenyataan
Kau tumbuhkan benih baru dihatimu
Tak dapat rangkai semua hati
Kau lepaskan aku
Nafasku kau tahan
Menunggu aku mati perlahan
Dimana hatiku yang kau bawa
Tak dapat lagi aku menunggu
Biarkan aku lepas dari belenggu bayanganmu
Dan aku lepas beban dipundakku

Singkat



Singkat

Kata-kata terangkai jadikan sebuah puisi untuk dia
Tak begitu indah sajak tercipta
Jauh dari suasana romantis
Memimpikan ini akan ubah perasannya
Hayati setiap suara hatiku
Yang terdengar lewat tulisan tangan
Tinta dari kisah kita dulu
Tak mesti berwarna hitam pekat
Pelangi aku ikut sertakan untuk isi penaku
Sakit tak urungkanku ingat senyumanmu
Perjalanan singkat kau hiasi banyak hal
Meskipun disela-sela waktu kau tanamkan duri

Dilema



Dilema

Kabut wakili pikiranmu.
Pekat tutupi cahaya matahari.
Kau dan semua disekilingmu merangkak dalam gelap.
Mendung tak selalu pertanda hujan.
Deras tak selalu basahi jiwa yang ditengah kegalauan.
Roda jaman terus berputar.
Menggilas luka hati.
Tertatih-tatih memburu sumbu hidup berpacu dengan waktu.
Siapa yang akan menolongmu.
Siapa yang dapat membantumu.
Hanyalah Dia, Hanyalah Dia.
Tuhan Penguasa Alam.